Moeldoko: COVID-19 Game Changer, 220 Negara di Dunia Terkaget-kaget:

e11d018e-1814-4fd2-9ea5-44b653f5ad2a_169

Jakarta -

Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko menegaskan penanganan COVID-19 di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara lain, khususnya Amerika Serikat (AS). Moeldoko menyebut keduanya memiliki perbedaan yang cukup ekstrem.

"Saya ingin tegaskan, kalau kita mencoba membandingkan penanganan COVID-19 dan penanganan ekonomi antara Indonesia dan Amerika, agak sedikit ekstrem perbandingannya antara negara Indonesia dan Amerika," kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jakarta, Rabu (21/10/2020).

Moeldoko pun menuturkan perbedaan ini mencakup aspek yang berhubungan dengan kesehatan maupun ekonomi. Di antaranya berkaitan dengan rasio ketersediaan tenaga medis, jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19, hingga pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara.

"Indonesia memiliki rasio ketersediaan dokter itu hanya 0,38 per 1.000 penduduk. AS 2,59 per 1.000 penduduk. Sangat jauh, hampir lima kali. Berikutnya, jumlah kasus COVID di sana kurang-lebih 8,5 juta, kita masih belum jutaan. Berikutnya, kalau kita lihat pertumbuhan ekonominya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal ke II -5,39 di Amerika, -9,1 pertumbuhan ekonominya," sebutnya.

Perbedaan yang signifikan inilah yang menyebabkan pemerintah mengambil sikap dan kebijakan yang berbeda dari negara Amerika maupun negara lainnya. Misalnya, pemerintah memandang kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dinilai lebih efektif dibandingkan lockdown.

"Dari sini kita harus yakin bahwa keputusan atau sebuah kebijakan yang diambil Presiden adalah sebuah jalan yang sangat tepat. Tidak melakukan lockdown tetapi melakukan pendekatan PSBB adalah sebuah solusi. Karena apa? Antara gas dan rem di situlah diatur oleh pemerintah daerah," jelasnya.

Moeldoko pun meminta masyarakat tetap optimistis terhadap berbagai kebijakan terkait COVID-19, yang nantinya akan diputuskan oleh pemerintah. Ia pun meyakini bahwa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin akan selalu bersifat prorakyat.

"Jadi menurut saya optimisme harus dibangun sebaik-baiknya sehingga kita isi 2020 ini dengan tetap menjalankan program-program yang prorakyat. Kita lihat program-program prorakyat bagaimana tentang Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat. Berikutnya program bansos produktif, khususnya untuk UMKM yang (Rp) 2,4 juta terhadap 12 juta orang dan berbagai program lainnya. Semua itu bertujuan untuk bagaimana rakyat bisa melanjutkan kehidupan sebaik-baiknya," tuturnya.

Moeldoko menyebut pandemi COVID-19 sebagai pengubah permainan (game changer). Dampak pandemi membuat banyak negara di dunia terkaget-kaget karena dampaknya yang tak disangka-sangka.

"Pemerintah telah melakukan banyak hal, tetapi kita semuanya harus memahami bahwa ada sebuah game changer datang tiba-tiba dan secara relatif mempengaruhi seluruh perencanaan dan sasaran pembangunan. Ini sesuatu yang semua negara, kurang-lebih 220, di dunia surprised menghadapi situasi ini, terkaget-kaget karena tidak disangka," ungkapnya.

Tonton video 'Sidang PBB, Jokowi Sebut Vaksin Corona adalah Game Changer':

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/jbr)