Blitar - Empat warga Blitar terluka akibat terkena ledakan petasan. Petasan itu meledak, saat seorang peracik memasukkan bubuk petasan dimasukkan ke lubang sumbu.

Begitu lubang sumbu ditutup dengan obeng, tiba-tiba duarrr! Terjadi ledakan keras yang mengakibatkan mereka berempat terluka.

4 Warga Blitar Terluka Setelah Petasan yang Diracik Meledak


Mereka yang terluka paling parah adalah Ebianto (30). Dia mengalami luka robek pada jari tangan kiri dirujuk di RS Dr Iskak Tulungagung.
Yuli Ardianto (21) mengalami luka bakar lecet di telapak tangan dan kaki.

Serta Andres Suntoro (22) yang mengalami luka pada bakar lecet pada tangan dan kaki kiri. Mereka berdua, masih dirawat intensif di RS Itjihad Srengat. Sedangkan satu korban lain, belum diketahui identitas dan keberadaannya.



Sayangnya, tak satupun warga melaporkan peristiwa yang sudah terjadi Senin (3/6/2019) malam ini ke polisi. Pihak kepolisian, baru mendengar informasi ini Selasa (4/6/2019) pagi setelah mendapat informasi dari warga yang berlainan kampung dan mendengar peristiwa itu.

"Begitu kami dengar kabar itu, kami langsung cros cek ke lokasi. Dan memang benar, kejadiannya semalam sekitar 23.30 WIB. Empat korban luka, namun identitas korban yang satu belum kami ketahui. Informasinya hanya luka ringan, tak sampai dirawat di rumah sakit," kata Kasat Reskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono dikonfirmasi detikcom, Selasa (4/6/2019).

Petasan itu rencananya akan diledakkan usai Salat Idul Fitri besok. Karena sudah menjadi tradisi bagi warga Lingkungan Kendaldoyong Kelurahan Togogan Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar, memeriahkan hari kemenangan dengan pesta petasan di sekitar masjid.


"Awalnya mereka berlima. Meracik petasan itu di bagian dapur rumah Slamet, bapaknya Ebianto. Yang satu sebelum terjadi ledakan itu pulang. Tapi karena ini tergolong low explosif jadi tidak sampai merusak bagian dalam dapur," jelasnya.

Polisi lalu memasang police line di rumah Slamet. Mereka tidak menemukan bubuk petasan lain di dalam rumah itu. Namun proses penyelidikan masih akan diteruskan.

"Police line kami pasang. Tapi semua korban kondisinya belum ada yang bisa diminta keterangan," pungkasnya.