Blitar - Seorang warga negara (WN) Malaysia meninggal saat berkunjung ke temannya di Blitar. Orang asing itu diketahui sakit dan harus menjalani operasi usus. Namun dia menolak, hingga ajal menjemput saat dia jauh dari keluarganya. 




Dari dokumen keimigrasian yang dibawa, Robby Bin Ahmad beralamat di Jalan Serigala Taman Century 80250 Johor Bahru, Johor, Malaysia. 

Polisi menerima laporan kematian Robby Bin Ahmad (38) Senin (2/7) malam. Robby meninggal saat berada di rumah temannya, Kamad (52) di RT 03/02 Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. 

"Begitu menerima laporan, kami langsung ke TKP dan membawa jenazahnya ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," kata Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha dikonfirmasi, Selasa (3/7/2018).

Polisi juga membawa serta beberapa barang bukti keberadaan orang asing itu di Blitar. Di antaranya, satu buah buku pasport nomor H50757496 atas nama Robby Bin Ahmad yang dikeluarkan oleh Pemerintah Malaysia, buah KAD pengenalan Malaysia nomor 800401-12-6217 atas nama Robby bin ahmad yang dikeluarkan pemerintah Malaysia dan satu bendel perincian berobat rawat inap atas nama Mohamad Robi. 

Selain itu juga satu lembar resume medis, satu lembar faktur penjualan obat, satu lembar return obat pasien dan dua lembar hasil pemeriksaan laboratorium.

"Korban sebelumnya di RS Suhada Haji Kademangan untuk rawat inap. Hasil laboratorium, korban harus operasi usus. Tetapi korban tidak mau dan minta pulang paksa hari Senin pagi (2/7) ke rumah Kamad," jelas Anissullah. 

Korban, lanjut Anissullah, juga sudah membeli tiket kembali ke Malaysia 3 Juli 2018. Namun sekitar pukul 15.00 WIB, korban meninggal di rumah Kamad. Kamad baru melaporkam kejadian ini ke Polsek Lotim sekitar pukul 23.00 wib.

"Kami sudah hubungi keluarganya. Kami juga koordinasi dengan Kedutaan Malaysia dan Imigrasi untuk proses pemulangan korban ke negaranya," tuturnya. 

Untuk pemulangan jenazah ke Malaysia, pagi tadi dibawa ke Persemayaman Adiyasa, Jalan Demak Surabaya. 

"Keluarga korban komunikasi dgn Saudara Kamad dan menerima kematiannya. Keluarganya meminta korban untuk dipulangkan ke Malaysia dan Saudara Kamad bertanggungjawab untuk pemulangan korban," pungkasnya. 
(fat/fat)