Jember  - Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadikan penyelenggaraan kongres ibu hamil sebagai program prioritas dalam APBD 2018. Ini dikarenakan angka kematian ibu saat melahirkan cukup tinggi.

"Kami akan kumpulkan ibu hamil seluruh Jember. Ibu hamil akan didampingi kader (kesehatan). Satu ibu hamil, satu kader, didampingi satu bidan, dan kami pandu dengan dokter praktik setempat. Kami koordinasikan dengan dokter spesialis, dan kami lengkapi dengan ambulans desa. Jadi satu orang (ibu hamil) selesai (ditangani) dengan satu paket," kata Kepala Dinkes Jember Siti Nurul Qomariah.

Otomatis, lanjut Nurul, kualitas pelayanan puskesmas induk, puskesmas pembantu, dan poliklinik desa harus ditingkatkan. "Kami akan bangun saat ini juga," katanya.

Sebelumnya, Pemkab Jember mengadakan ratusan ambulans desa dengan mempertimbangkan analisis terhadap angka kematian ibu hamil dan melahirkan pada suatu desa. "Saat ini ada 30 ibu hamil yang meninggal. Tidak semua desa ada ibu hamil yang meninggal," kata Nurul beberapa waktu lalu.

Namun Dinkes mengantisipasi penyebab kematian ibu hamil adalah sulitnya akses dari desa tersebut ke rumah sakit dengan pengadaan ambulance ini. "Walaupun sebetulnya keputusan untuk ibu hamil memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bukan hanya faktor transportasi, tapi budaya, misalkan untuk 'ngamar' (menjalani rawat inap) masih harus minta izin ke suami, bapak, ibu, atau Mbah," kata Nurul. [wir/but]

Sumber : http://beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/322643/kongres_ibu_hamil_jadi_prioritas_dinkes_jember.html